Preview 30 Seconds
Sejak pandemi kehidupan masyarakat kini menjadi lebih sehat, salah satunya adalah rutin berolahraga atau tepatnya bersepeda. Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang mudah dan menyenangkan serta menyehatkan sehingga sering menjadi pilihan.
Namun, siapa sangka di balik sehatnya bersepeda ternyata ada bahaya yang mengintai, khususnya bagi pria karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan seksual, seperti disfungsi ereksi.
Kegiatan bersepeda kini sedang menjadi tren olahraga yang banyak dilakukan orang, baik mereka yang masih muda maupun tua, pria dan wanita. Bersepeda memang salah satu kegiatan olahraga yang mudah dan dapat dilakukan bersama anggota keluarga sambil menikmati udara segar.
Sayangnya kegiatan bersepeda juga dianggap bisa menimbulkan efek negatif, terutama bagi pria. Banyak yang menganggap bersepeda bisa menyebabkan pria mengalami gangguan kesehatan seksual seperti disfungsi ereksi. Kondisi ini menyebabkan penis kesulitan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Bersepeda dengan frekuensi yang terbilang tinggi dalam seminggu memiliki kemungkinan besar untuk menjadi penyebab gangguan kesehatan seksual pria, seperti disfungsi ereksi.
Melansir dari laman alodokter.com, secara medis anggapan tersebut benar adanya, namun tidak bersifat permanen. Ketika seseorang duduk, normalnya berat tubuh akan dibebankan pada tulang duduk (tuberositas iskia) yang hanya dikelilingi lemak dan otot-otot saja, tidak ada organ, saraf, atau arteri.
Namun, sebagian besar pengendara sepeda justru membebankan berat tubuh pada jok atau sadel sepeda yang nggak cukup lebar untuk menopang tulang duduk. Beban tersebut diberikan kepada area yang terletak di sekitar samping perineum. Area tersebut berbentuk kanal sepanjang ischiopubic rami atau struktur penghubung antara tulang duduk dengan tulang kemaluan.
Nah, pada area itu terdapat jaringan ereksi, arteri, dan saraf yang terhubung ke penis. Jika duduk terlalu lama pada pedal sepeda yang keras bisa menyebabkan tekanan yang dapat merusak arteri dan saraf yang berperan penting dalam proses ereksi.
Gejala yang bisa kamu rasakan ketika arteri dan saraf yang rusak adalah munculnya sensasi mati rasa atau kesemutan pada organ intim. Selain itu, akibat yang dirasakan adalah gangguan yang disebut dengan pudendal nerve entrapment (PNE) atau Alcock canal syndrome, yaitu nyeri kronis karena saraf pudendal terjepit. Saraf pudendal adalah saraf besar yang berfungsi sebagai pengirim sinyal dari organ genital ke otak.
Risiko tersebut bisa muncul dan lebih tinggi jika kamu melakukan kegiatan bersepeda dalam waktu yang lama, lebih dari tiga jam tiap minggunya.
Meski memiliki risiko disfungsi ereksi, tapi kamu masih tetap bisa melakukan kegiatan bersepeda dengan aman jika sesuai dengan porsi dan nggak berlebihan.
Beberapa cara berikut bisa diterapkan untuk mendapatkan kenyamanan dalam bersepeda dan meminimalisir gangguan kesehatan seksual.
Saat memilih sepeda sebaiknya pilih yang memiliki sadel nyaman dan nggak menimbulkan tekanan. Kamu bisa berkonsultasi dengan professional yang memahami sadel bagus. Sadel yang nyaman nggak melulu mahal karena yang terpenting nyaman dan menopang duduk dengan baik.
Sadel jenis ini memiliki dudukan yang lebar sehingga mengurangi penekanan pada penis. Setelah itu, pasang sadel dengan posisi condong ke depan dan atur ketinggian sadel sesuai dengan kenyamanan kamu supaya nggak mengganggu pergerakan saat mengayuh sepeda.
Saat mengayuh sepeda, terutama untuk jarak yang jauh, jangan duduk pada sadel terus menerus. Tapi, selingi dengan berdiri pada pedal, misalnya saat jalanan menurun atau setelah mengayuh dengan kuat. Posisi ini bisa memperbaiki aliran darah ke bagian genital.
Atur waktu untuk berhenti dan lakukan peregangan. Jangan lebih dari 3 jam setiap minggunya. Kamu juga bisa mencoba olahraga lain yang nggak mengakibatkan tekanan pada genital, seperti berenang atau berlari.
Pesepeda yang sudah sering melakukan tur dengan sepeda atau intesitas tinggi, biasanya akan menggunakan celana khusus yang memiliki bantalan pada bagian duduknya untuk mendapatkan perlindungan ekstra dan meminimalisir tekanan.
Faktor penyebab disfungsi ereksi sebetulnya beragam, namun salah satunya adalah terlalu sering bersepeda dengan intensitas yang tinggi. Jika kamu mengalami gejala atau gangguan yang mengindikasikan disfungsi ereksi, kamu harus segera menemui dokter yang ahli di bidangnya untuk mendapatkan solusinya. Kamu bisa melakukan konsultasi langsung dengan dokter Andrologi Norm melalui tautan ini untuk mendapatkan solusi secara aman dan praktis.