Preview 30 Seconds
Setiap orang pasti pernah mengalami stres dan merasakan berbagai emosi di dalam hidupnya. Emosi itu ada yang positif, ada juga yang negatif. Perasaan positif memang sangat menyenangkan, tapi ternyata emosi negatif juga perlu untuk dimiliki agar kita bisa mengetahui bahwa ada hal yang nggak baik yang harus segera diubah.
Emosi yang muncul pada diri seseorang berasal dari pikiran. Kebahagiaan, rasa damai dan nyaman, serta perasaan menyenangkan lainnya muncul dari pikiran yang positif. Sedangkan, perasaan marah, benci, kesal, hingga stres merupakan perasaan yang muncul dari pikiran negatif.
Semua perasaan positif maupun negatif pasti dirasakan oleh semua orang. Perasaan-perasaan itu bersumber dari pola pikir setiap orang. Jika merasakan perasaan negatif, berarti pikiran yang sedang muncul adalah pikiran yang negatif pula. Begitu pula sebaliknya.
Emosi bukan mengartikan rasa marah saja. Mungkin masih banyak orang yang menganggap emosi merupakan representasi rasa marah. Padahal emosi beragam jenisnya dan semua itu membuat manusia menjadi utuh. Emosi juga memiliki peran besar untuk membentuk persepsi dan tindakan.
Menurut Paul Eckman, seorang Psikologis dari Amerika, ada enam macam emosi yang dimiliki oleh manusia, yaitu :
Bahagia adalah perasaan yang pasti dicari setiap orang, menjadi tujuan hidup yang terus diupayakan. Perasaan bahagia ditandai dengan senang, ceria, tawa, kepuasan, hingga kesejahteraan. Perasaan bahagia juga bisa membantu seseorang merasa rileks dan membantu memulihkan rasa sakit. Nggak hanya itu, rasa bahagia juga bisa menjauhkan seseorang dari penyakit.
Perasaan yang muncul saat keadaan membuat seseorang merasa down, seperti kehilangan seseorang atau sesuatu. Kesedihan muncul bersamaan dengan wajah yang murung, kecewa, dan duka. Ketika merasa sedih, kamu tentu akan malas untuk beraktifitas dan kehilangan selera makan.
Emosi yang muncul saat kamu mendengar berita yang nggak menyenangkan atau melebihi ekspektasimu. Emosi yang muncul dari rasa terkejut bisa menjadi negatif, positif, dan juga netral. Saat merasa terkejut, kamu akan mengalami kenaikan adrenalin kemudian memutuskan untuk melawan atau melarikan diri.
Emosi yang muncul karena adanya rasa, pemandangan, atau bau yang nggak menyenangkan. Rasa jijik juga bisa muncul terhadap perilaku seseorang yang dianggap menyimpang.
Rasa takut bisa dikaitkan dengan kecemasan, misalnya kecemasan sosial, yaitu ketakutan terhadap situasi sosial dan menganggap ia merasa nggak aman berada pada situasi tersebut. Rasa takut muncul untuk melindungi diri dan mempersiapkan diri untuk melawannya atau melarikan diri dari keadaan tersebut.
Marah bisa mengarah pada hal positif atau negatif tergantung dari seseorang. Jika diekspresikan dengan baik, maka rasa marah bisa menunjukkan emosinya terhadap orang lain tanpa merugikan. Namun, jika diekspresikan dnegan berlebihan bisa sangat berbahaya.
Sebetulnya emosi negatif juga penting untuk dirasakan, bukan langsung dihindari. Norm memahami bahwa sangat nggak nyaman memiliki emosi negatif. Namun, emosi negatif juga memiliki beberapa keuntungan bagi diri kita. Beberapa keuntungannya di anataranya adalah :
Pada dasarnya emosi negatif yang muncul bisa menjadi tanda ada sesuatu yang harus diubah. Hal itu juga bisa menjadi motivasi untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik.
Mengutip dari Verywellmind, untuk mengatasi emosi negatif, kamu bisa mencoba menerapkan pola TEARS dan HOPE untuk mengatasinya dan nggak membuat emosi negatif semakin memperburuk keadaan.
Selain itu, kamu bisa meningkatkan kebahagiaan diri dan manajemen emosi yang lebih baik dengan teknik HOPE.